Jajal Ngeblog ahhh

bukan mengenai sapa sapa

Di Balik Kesuksesan dan Kebahagiaan Hidup Pria dan Wanita

Posted by rahmawulan on 25 December 2008

Ada cinta, perhatian dan penghargaan dibalik kesuksesan dan kebahagiaan pria dan wanita. Tak heran jika sampai ada pepatah mengatakan bahwa di belakang seorang pria hebat pasti ada seorang wanita yang hebat. Begitupun sebaliknya, karena wanita dan pria diciptakan untuk saling melengkapi.

Contohnya dalam kehidupan Barrack Husein Obama, presiden AS terpilih ke-44. Tak hanya satu tetapi 3 wanita yang berperan besar terhadap kehidupan pria yang sedang hangat dibicarakan dunia akhir-akhir
karena begitu diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah peperangan, inflasi, krisis keuangan global dan menorehkan sejarah baru di AS maupun dunia. Ibu, nenek dan istrinya sangat berpengaruh terhadap sikap, pola pikir, hingga proses ia terpilih menjadi presiden pada tanggal 5 Oktober 2008 lalu.

Barrack Husein Obama adalah putra Ann Dunham, seorang wanita asal Wichita Kansas. Ibunya dikenal pandai bergaul dan mengedepankan pendidikan putra-putrinya. Oleh sebab itu, pada tahun 1972 ia membawa Obama kembali ke Honolulu-Hawaii untuk belajar dan diasuh neneknya. Obama dianggap mewarisi kepintaran ibunya dalam bergaul dan berbahasa.

Madelyn Dunham adalah wanita yang banyak mempengaruhi pola pikir dan sikap Obama. Wanita tersebut sangat realitis, disiplin, dan hanya berbicara seperlunya. Sikap dan pola pikir Obama pun terbentuk tak
jauh berbeda dengan perilaku neneknya itu.

Sedangkan Michelle Robinson adalah wanita yang dinikahi Obama pada tanggal 3 Oktober 1992. Wanita yang mendapat Juris Doctor (J.D) degree dari Sekolah Hukum Harvard dan B.A cum laude di Princenton
University tahun 1985 itu sangat besar perhatiannya terhadap keluarga terutama terhadap pendidikan kedua putrinya dan karir Obama. Ia adalah motivator yang handal bagi Obama terlebih selama masa kampanye pemilihan presiden AS.

Sejak bulan Mei 2007, wanita kelahiran Chicago 17 Januari 1964 itu makin intensif mendampingi suaminya berkampanye. Bahkan pada bulan Februari, dalam 8 hari Michelle menghadiri 33 acara dan 2 kali tampil dalam acara Oprah Winfrey Show. Michelle dianggap sebagai figur publik yang kharismatik sejak awal kampanye. Setiap pidatonya, terutama pada malam konvensi tanggal 25 Agustus 2008, telah berhasil memikat hati publik. Obama sangat beruntung memiliki istri, ibu dan nenek yang sangat membantu meraih keberhasilannya.

Begitulah wanita memiliki kekuatan sekaligus kelembutan sehingga mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tuhan menjadikan wanita mahkluk verbal, yang dapat menyebabkan orang lain merasa nyaman dan bahagia, tetapi juga dapat menyebabkan frustasi dan stres. Begitupun seorang pria, ia juga berperan besar memberikan efek positif ataupun negatif.

Masing-masing individu, pria atau wanita sama-sama berperan penting sebagai agen perubahan positif, dengan syarat harus ada nilai-nilai penghargaan, perhatian dan cinta yang terpelihara diantara keduanya.
Wanita memerlukan cinta, perhatian dan penghargaan seperti membutuhkan udara untuk bernafas, begitupun laki-laki. Oleh sebab itu perlakukan pasangan dengan cinta, perhatian dan penghargaan yang ia butuhkan, sebab setiap orang diciptakan sama-sama memiliki kekuatan sekaligus harga diri.

Penghargaan meliputi perhatian terhadap apa yang mereka lakukan, membiarkan masing-masing menjadi diri mereka sendiri dan berbeda dari diri Anda. Laki-laki dan perempuan sama-sama ingin dimengerti dan dihargai atas apa yang telah mereka usahakan. Untuk itu berusahalah saling mengikuti harapan atau kebijaksanaan masing-masing. Bertumbuhlah bersama, termasuk dalam hal intelektual.

Sementara itu, laki-laki dan perempuan mempunyai bahasa yang berbeda dalam mengungkapkan cinta, perhatian dan penghargaan. Dalam banyak hal wanita dan pria juga mempunyai cara yang berbeda dalam
mengekspresikan cinta, perhatian dan penghargaan. Oleh sebab itu buatlah jurnal atau catatan yang dapat mengingatkan Anda untuk menghargai cinta dan perhatian pasangan.

Tentu saja tanpa memberi cinta, perhatian dan penghargaan terhadap orang lain maka Anda akan kesulitan mendapatkan hal serupa. “Jika ingin mengambil, Anda harus memberi lebih dulu. Inilah awal mula
kecerdasan,” kata Lao Tzu (600-531 SM), seorang filsuf Cina, penemu ajaran Taoisme. Oleh sebab itu jangan segan mengekspresikan cinta, perhatian, dan penghargaan yang tulus terhadap pasangan. Karena Anda
juga akan mendapatkan cinta dan penghargaan, yaitu modal maya paling berharga dibalik keberhasilan dan kebahagiaan hidup Anda.

Sumber: Di Balik Kesuksesan dan Kebahagiaan Hidup Pria dan Wanita oleh Andrew Ho, seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller. Di sunting dari Milis Resonansi

Posted in Love n Life | Tagged: | Leave a Comment »

Different Character

Posted by rahmawulan on 25 December 2008

Teman-teman.. , ternyata Allah memang menciptakan mahluknya dengan special karakter. Cuma kadang kita ngliat karakter yang unik itu, jika ga sejalan ma kita, maka dianggap negatif aja tu orang, secara keseluruhan.

Sebut aja di kantor gw.. tiap hari ada aja cerita baru. Banyak aja yang bete or complain gara2 diperlakukan aneh ma temen2nya or sewenang-wenang dari atasannya. Tapi sebenernya kalo dipikir-pikir lucu juga lho..

Misalnya nie bos gw. Dia tipe orang panikan, straight to the poin, and yang paling dianggap membentuk sifat “unik”nya itu adalah : being single. Padahal apa hubungannya coba? Contoh kasus : Kalo doi manggil orang ga pake liat2 dulu, langsung aja tereak2..”Pak mumu, pak mumu.. tolong anter surat ini ya..!” sambil nyodorin tangan memegang dokumen, matanya tau ngliat kemana. Lah, padahal batang idung pak mumu-nya aja gak ada, bau2nya pun ga ke-endus… kita2 yang denger otomatis saling berpandangan mbari ngomong “ apa sehhh??” dan gw nyumput aje cekikikan dibalik komputer, takut kena suruh juga pas dy sadar kl orang yg dicari ga ada… besokannya.. dy ngebeliin kita es doger atu-atu…
*hikmah : ga semua yg nyebelin itu nyebelin.. ada juga baiknya..

Laen lagi bos gw yg atu, dy tipe wanita jawa yang sopan dan menjunjung tinggi nilai-nilai norma adat istiadat..Tapi kadang basa-basinya suka berlebihan…
Dy : Mbak yunisssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss *asli kl nyebut nama gw s-nya puanjang banget
Gw: ya bu
Dy: lagi banyak proyek gak mba yunissssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss..
Gw: biasa aja bu, mang knapa
Dy: ini tolong cek, nasabahnya complain katanya ada selisih mba yunissssssssssssssssssssssssssssssssssss
*Hikmah: tekterektek….(sound gamelan jawa) sabar… that’s not a big deal…

Trus ada lagi temen gw yang aneh… dy tipe orang yang menyenangkan, baik hati, ga sombong.. tapi suka sok tauuuu bgt.. contoh percakapan :
Nasabah telp (NT) : Halo
My Friend (Tika) : Halo, (nyembutin nama persh kita) bla..bla..bla.. dengan ztzizkza (gak jelas) bisa dibantu..
NT : Maaf dengan siapa ini??
Tika : (ngerasa dy ngenalin tu suara) Tika Cantik, kalo ini dengan siapa yaa? *vocal suara digenit2in..
NT : Richard ganteng..saya mo cek saldo..
Twew twew… udahannya dy yang malu sendiri kan.. untung mukanya ga kliatan..
*hikmah : jangan sok tau. Kadang yang bagus2 pun ada sisi lemahnya

Ada lagi yang ajaib, dy tipe orang panikan juga, ga sabaran.. n underpressure..
Dy (telp) : Nis, yang hapus buku udah di maintenance?
Gw : udah mba, yg 10 biji tea kan?
Dy : iya yg banyak deh pokoknya.. mm aku bisa difax-in ga buktinya
Gw : itu byk bgt mba, 10 lembar. Mba bisa cek kq di menu inquiry singkat 2
Dy : aduhh.. aku nanti nyuruh orang aja ya k tempat Yunis bwt minjem sebentar filenya
Gw : oh okey..

Setelah filenya diambil dy nelp lagi..
Dy : Nis, aku udah terima, ternyata aku bisa ngliat disini tadi dikasih tau caranya ma anak cabang roa
Gw : gubrak… bukannya dari tadi gw udah berbusa2 ngomong gitu…
*hikmah : hadapi segala sesuatunya dengan kepala dingin… tarik napas…..jangan panic… kerjakan

Yah begitulah, beda orang beda karakter… dan ga usah jauh2 menilai teman kita sendiri.. kadang2 diri kita pun punya kelakuan aneh bin ajaib dan memalukan tentunya…
Contoh kasus, Pas ngliat roti teronggok di atas meja seorang ibu -bosnya temen gw- muncullah peristiwa sbb :
Gw : Sel.. *sambil nglirik marsel bentar n terus mengedipkan mata ke roti yang napsuin tea
Marsel : sok aja… *ah marsel tau aja keinginan gw
Karena merasa udah dapet ijin n gw pikir juga tu roti barang public.. langsung dah gw comot…. Dan pas detik2 mo menyuapkan tu roti ke mulut gw yg udah nganga..
Sani (kebetulan ngliat) : loh kok dimakan???? Punya bu martiii!!!
Bu marti si empunya roti : yaaahh rotinya dimakan….
Marsel : *ketawa senang bisa ngerjain gw
Gw : hah mati deh gw.. *sambil balikin tu roti n kaburrrr……..
Semakin nyata aja kalo gw hobi gratisan..

*hikmah : jangan maen nuduh aja, wong rotinya belum kemakan (apes keburu ketawan); jangan mudah percaya orang lain; no body’s perfect; dan jangan hanya bisa menilai orang lain tapi liat lah diri kita sendiri

Read the rest of this entry »

Posted in Love n Life | Tagged: , | 2 Comments »

Sekilas Mengenai Ekonomi Syariah

Posted by rahmawulan on 25 December 2008

Belakangan ini ekonomi syariah sering disebut-sebut oleh masyarakat luas, terutama ketika krisis mulai dirasa menerpa masyarakat. Ekonomi syariah dapat digunakan sebagai obat bagi melemahnya perekonomian Negara. Tapi sebenarnya apa sih ekonomi syariah itu? Kenapa bisa sebagai obat? Mungkin bagi orang yang kebetulan ngeklik blog daku ini dan belum paham benar apa ekonomi syariah itu, yuk mari kita belajar sama-sama…
**************

Timbulnya ekonomi syariah didasarkan pada dilarangnya praktik riba/bunga dalam kegiatan perekonomian masyarakat, oleh Allah SWT dalam Alquran. Allah SWT selaku pencipta alam semesta tentu Maha Tahu, mana yang menimbulkan keburukan mana yang membawa kemaslahatan bagi kita manusia ciptaanNya. Sistem bunga, dapat memicu terjadinya ketidakadilan, keserakahan, kesenjangan dan ketidakseimbangan ekonomi yang besar. Lalu sistem seperti apa donk yang boleh dan halal? Yaitu menggunakan sistem bagi hasil atau boleh juga sistem tolong menolong. Sederhanya seperti itu. Hal ini telah dipraktikan oleh Nabi Muhammad SAW, pada beberapa abad yang lalu, meski pada saat itu belum diorganisasikan di tingkat lembaga, seperti bank saat ini. Nabi Muhammad dijuluki al-amin (terpercaya) karena sering kali dititipi uang oleh para sahabat untuk disimpan dengan baik. Namun seiring dengan berputarnya dan krisis kepemimpinan dalam Islam, nilai-nilai luhur ini seperti kehilangan pegangan dan tergantikan dengan sistem yang telah mapan dan dirintis oleh sisi dunia yang lain.

Awalnya bank dibentuk karena semakin meningkatnya transaksi dan dibutuhkannya suatu mediator antara pemilik dana dan pengusaha. Penggunaan bunga di Eropa pada zaman kekuasaan Henry VIII pada th 545 M sesungguhnya masih dibatasi, namun diperbolehkan adanya bunga sepanjang tidak berlebihan. Sebenarnya tiap Negara pun menganut mazhab ekonomi yang berbeda dalam kebijakan ekonomi Negara, seperti kapitalisme, marxisme, sosialisme dll. Bank konvensional hanya hasil produk dari sistem kapitalisme dunia. Singkat cerita sistem bank dengan pengenaan bunga (usury) semakin dikenal luas dan berkembang hingga saat ini, bahkan di negara Islam sekalipun.

Lebih lanjut, sadar akan keharaman riba, sejumlah Negara Islam pun semenjak kemerdekaannya mulai membangun bank bebas bunga, seperti Malaysia dan Mesir. Bank Islam tidak membebankan bunga pada debitur/peminjam, melainkan mengajak partisipasi dalam bidang usaha yang didanai. Para penyimpan dana pun tidak akan memperoleh nilai yang tetap dari bank syariah, melainkan memperoleh keuntungan sesuai ratio bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh bank. Sehingga ada kemitraan antara bank Islam dan para deposan di satu sisi, serta ada kemitraan bank dan para pengusaha dalam bidang pembiayaan usaha produktif. Sistem ini berbeda dengan sistem perbankan konvensional yang mengenakan riba/bunga. Secara teknis, riba adalah tambahan pada jumlah pokok pinjaman sesuai dengan jangka waktu peminjaman dan jumlahnya, dan semua deposan dengan nominal besar dapat dipastikan untung. Sedangkan bagi debitur meski dalam kondisi perekonomian yang memburuk, tidak pedulu rugi ataupun untung tetap diharuskan membayar bunga, diluar pokok pinjamannya.

Pada praktik usaha, tentu tidak selamanya dapat diperoleh keuntungan. Kadangkala ada masanya dimana perusahaan dilanda kerugian. Dalam Islam pun dikenal yang namanya Profit Loss Sharing (PLS) yakni bagi untung maupun rugi. Meskipun banyak sekali bentuk kontrak dalam permodalan Islam, namun ada beberapa jenis transaksi yang penting : mudharabah (kontrak permodalan), musyarakah (kontrak kemitraan/partnership), murabahah (kontrak jual beli).

Sistem keuangan perbankan Islam hadir dari sisi religius maupun sisi manfaat. Dari sisi manfaat, ekonomi Islam diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pencapaian kesejahteraan ekonomi secara merata, kesempatan kerja penuh (full employement) yang berperan pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keadilan sosioekonomi dan distribusi pendapar serta kekayaan yang wajar, stabilitas ekonomi (bukan bubble economi), stabilitas nilai uang, dan mobilisasi dana tabungan untuk pembangunan ekonomi yang mampu memberikan jaminan keuntungan (bagi – hasil) kepada semua pihak yang terlibat.

Islam mengajarkan manusia kepada kebenaran dan kebaikan, kesabaran dan akhlak, dan mencegah dari kepalsuan dan kemungkaran. Demikian pula ia menyuruh kita untuk berlaku adil dan melarang kita berbuat zalim dengan menumpuk uang secara tidak halal karena memaksakan keuntungan dalam bentuk riba, dan mengenyampingkan kenyataan bahwa dunia usaha tidaklah selalu untung. Hal tersebut melanggar hak orang lain dalam berusaha. Islam pun menetapkan zakat sebagai suatu kebajikan dalam membantu fakir miskin, karena tidak ada seorang pun yang ingin dilahirkan menjadi miskin.

Wassalam

Posted in Economy, Islam | Tagged: , , | Leave a Comment »

Belajar Mencintai Seseorang Yg Tdk Sempurna Dgn Cara Yg Sempurna

Posted by rahmawulan on 20 December 2008

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih
menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Adasuatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : “Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil” Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin
Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak… Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar
mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Posted in Love n Life | Tagged: | Leave a Comment »

Ini baru tentang gw… Plegmatis??

Posted by rahmawulan on 20 December 2008

Anda sangat handal dalam hal diplomatis dan penengah. Anda bagaikan malaikat yang membawa kedamaian di muka bumi yang kacau. Anda adalah pendengar nomor wahid sejagad raya, itulah kenapa orang menyukai anda. Kebaikan, konsistensi dan loyalitas anda, membuat anda bisa menjadi orang kepercayaan dimana mana. Betapa dunia damai dengan adanya anda… lagi lagi, karena anda seorang pendengar sejati dan menghindari sengketa, anda sulit mengatakan \\\\”tidak\\\\” terhadap sesuatu. Kurang ketegasan adalah hal yang paling terlihat dari diri anda dimana pun anda berada. Keputusan yang lama membuat anda sebaiknya tidak mengambil keputusan sama sekali. Akibat hal hal diatas, maka kepekaan akan keadaan sekitar semakin berkurang. emosinya seperti tidak terdeteksi. anda tidak akan tahu orang ini sedih atau bahagia. ungkapan yang sering diucapkannya adalah \\\\”hmm\\\\” sebagai respon orang lain yang berbicara kepadanya. entah maksud \\\\”hmm\\\\” itu ya atau tidak, itu tidak jelas.. yang jelas pasti cuma menerima dan menundanya. hal hal yang perlu terus diatasi setiap hari adalah: 1. Belajar berkata \\\\”maaf saya ada kegiatan lain sehingga tidak bisa …\\\\”. Dan lakukan kegiatan tersebut untuk manfaat diri anda sendiri. Waktu anda berharga. 2. Ambil keputusan segera akan sesuatu. Bahkan hal kecil sekalipun. Lakukan sebisa nya anda dan hargailah hasil yang anda peroleh sebagai tanda bahwa anda sekarang lebih baik lagi. 3. Sedikitlah lebih keras ke diri sendiri dalam bertindak. Baik berkata \\\\”tidak\\\\”, pengambilan keputusan akan sesuatu, yak sekarang pulang, dan lain lain. 4. Belajarlah untuk mengungkapkan pendapat sendiri. Mulailah secara bertahap, mulailah dari sekarang.

Posted in Me | Tagged: | 3 Comments »

Kisah Ustadz Yusuf Mansur dan Security Pom Bensin

Posted by rahmawulan on 20 December 2008

Kisah yang diulang untuk dapat diambil pelajaran :

Kisah ustadz Yusuf Mansur & security pom bensin

Banyak yang mau berubah, tapi memilih jalan mundur. Andakah orangnya? Satu hari saya jalan melintas di satu daerah.. Tetidur di dalam mobil. Saat terbangun, ada tanda pom bensin sebentar lagi. Saya pesen ke supir saya: “Nanti di depan ke kiri ya”. “Masih banyak, Pak Ustadz”. Saya paham. Supir saya mengira saya pengen beli bensin. Padahal bukan. Saya pengen pipis. Begitu berhenti dan keluar dari mobil, ada seorang sekuriti. “PakUstadz!”. Dari jauh ia melambai dan mendekati saya. Saya menghentikan langkah.
Menunggu beliau. “Pak Ustadz, alhamdulillah nih bisa ketemu Pak Ustadz. Biasanya kan hanya melihat di TV saja.”. Saya senyum aja. Ga ke-geeran, insya Allah, he he he. “Saya ke toilet dulu ya”.

“Nanti saya pengen ngobrol boleh Ustadz?
“Saya buru-buru loh. Tentang apaan sih?”

“Saya bosen jadi satpam Pak Ustadz”.
Sejurus kemudian saya sadar, ini Allah pasti yang “berhentiin” saya. Lagi enak-enak tidur di perjalanan, saya terbangun pengen pipis. Eh nemu pom bensin. Akhirnya ketemu sekuriti ini. Berarti barangkali saya
kudu bicara dengan dia. Sekuriti ini barangkali “target operasi” dakwah hari ini. Bukan jadwal setelah ini. Begitu pikir saya. Saya katakan pada sekuriti $yang mulia ini, “Ok, ntar habis dari toilet ya”.
*******

“Jadi, pegimana? Bosen jadi satpam? Emangnya ga gajian?”, tanya saya membuka percakapan. Saya mencari warung kopi, untuk bicara-bicara dengan beliau ini. Alhamdulillah ini pom bensin bagus banget. Ada minimart nya yang dilengkapi fasilitas ngopi-ngopi ringan.

“Gaji mah ada Ustadz. Tapi masa gini-gini aja?”
“Gini-gini aja itu, kalo ibadahnya gitu-gitu aja, ya emang udah begitu.
Distel kayak apa juga, agak susah buat ngerubahnya”.

“Wah, ustadz langsung nembak aja nih”. Saya meminta maaf kepada sekuriti ini umpama ada perkataan saya yang salah. Tapi umumnya begitu lah manusia. Rizki mah mau banyak, tapi sama Allah ga mau mendekat. Rizki mah mau nambah, tapi ibadah dari dulu ya begitu-begitu saja.

“Udah shalat ashar?”

“Barusan Pak Ustadz. Soalnya kita kan tugas. Tugas juga kan ibadah, iya ga? Ya saya pikir sama saja”.
“Oh, jadi ga apa-apa telat ya? Karena situ pikir kerja situ adalah juga ibadah?”
Sekuriti itu senyum aja.

Disebut jujur mengatakan itu, bisa ya bisa tidak. Artinya, Sekuriti itu bisa benar-benar menganggap kerjaannya ibadah, tapi bisa juga ga. Cuma sebatas omongan doangan. Lagian, kalo nganggap kerjaan-kerjaan kita ibadah, apa yang kita lakukan di dunia ini juga ibadah, kalau kita niatkan sebagai ibadah.
Tapi, itu ada syaratnya. Apa syaratnya? Yakni kalau ibadah wajibnya, tetap nomor satu. Kalau ibadah wajibnya nomor tujuh belas, ya disebut bohong dah tuh kerjaan adalah ibadah. Misalnya lagi, kita niatkan usaha kita sebagai ibadah, boleh ga? Bagus malah. Bukan hanya boleh. Tapi kemudian kita menerima tamu sementara Allah datang. Artinya kita menerima tamu pas waktu shalat datang, dan kemudian kita abaikan shalat, kita abaikan Allah, maka yang demikian masihkah pantas disebut usaha kita adalah ibadah? Apalagi
kalau kemudian hasil kerjaan dan hasil usaha, buat Allah nya lebih sedikit ketimbang buat kebutuhan-kebutuhan kita. Kayaknya perlu dipikirin lagi tuh sebutan-sebutan ibadah.

“Disebut barusan itu maksudnya jam setengah limaan ya? Saya kan baru jam 5 nih masuk ke pom bensin ini”, saya mengejar. “Ya, kurang lebih dah”.
Saya mengingat diri saya dulu yang dikoreksi oleh seorang faqih, seorang ‘alim, bahwa shalat itu kudu tepat waktu. Di awal waktu. Tiada disebut perhatian sama Yang Memberi Rizki bila shalatnya tidak tepat waktu. Aqimish shalaata lidzikrii, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. Lalu, kita bersantai-santai dalam mendirikan shalat. Entar-entaran. Itu kan jadi sama saja dengan mengentar-entarkan mengingat Allah. Maka lalu saya
ingatkan sekuriti yang entahlah saya merasa he is the man yang Allah Sedang berkenan mengubahnya dengan mempertemukan dia dengan saya.
“Gini ya Kang. Kalo situ shalatnya jam setengah lima, memang untuk mengejar ketertinggalan dunia saja, jauh tuh. Butuh perjalanan satu setengah jam andai ashar ini kayak sekarang, jam tiga kurang dikit. Bila dalam sehari semalam kita shalat telat terus, dan kemudian dikalikan sejak akil baligh, sejak diwajibkan shalat, kita telat terus, maka berapa jarak ketertinggalan kita tuh? 5x satu setengah jam, lalu dikali sekian hari dalam sebulan, dan sekian bulan dalam setahun, dan dikali lagi sekian tahun kita telat. Itu baru telat saja, belum kalo ketinggalan atau kelupaan, atau yang lebih bahayanya lagi kalau bener-benar lewat tuh shalat? Wuah, makin jauh saja mestinya kita dari senang”.

Saudara-saudaraku, percakapan ini kurang lebih begitu. Mudah-mudahan sekuriti ini paham apa yang saya omongin.
Dari raut mukanya, nampaknya ia paham. Mudah-mudahan demikian juga saudara-saudara ya? He he he. Belagu ya saya? Masa omongan cetek begini kudu nanya paham apa engga sama lawan bicara? Saya katakan pada dia. Jika dia alumni SMU, yang selama ini telat shalatnya, maka kawan-kawan selitingnya
mah udah di mana, dia masih seperti diam di tempat. Bila seseorang membuka usaha, lalu ada lagi yang buka usaha, sementara yang satu usahanya maju, dan yang lainnya sempit usahanya, bisa jadi sebab ibadah yang satu itu bagus sedang yang lain tidak.

Dan saya mengingatkan untuk tidak menggunakan mata telanjang untuk mengukur kenapa si Fulan tidak shalat, dan cenderung jahat lalu hidupnya seperti penuh berkah? Sedang si Fulan yang satu yang rajin shalat dan banyak kebaikannya, lalu hidupnya susah. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti ini cukup kompleks. Tapi bisa diurai satu satu dengan bahasa-bahasa kita, bahasa-bahasa kehidupan yang cair dan dekat dengan fakta. Insya Allah ada waktunya pembahasan yang demikian.

Kembali kepada si sekuriti, saya tanya, “Terus, mau berubah?”
“Mau Pak Ustadz. Ngapain juga coba saya kejar Pak Ustadz nih, kalo ga serius?”
“Ya udah, deketin Allah dah. Ngebut ke Allah nya”.
“Ngebut gimana?”
“Satu, benahin shalatnya. Jangan setengah lima-an lagi shalat asharnya. Pantangan telat. Buru tuh rizki dengan kita yang datang menjemput Allah. Jangan sampe keduluan Allah”.
Si sekuriti mengaku mengerti, bahwa maksudnya, sebelum azan udah standby di atas sajadah. Kita ini pengen rizkinya Allah, tapi ga kenal sama Yang Bagi-bagiin rizki. Contohnya ya pekerja-pekerja di tanah air ini.. Kan aneh. Dia pada kerja supaya dapat gaji. Dan gaji itu rizki. Tapi giliran Allah memanggil, sedang Allah lah Tuhan yang sejatinya menjadikan seseorang bekerja, malah kelakuannya seperti ga menghargai Allah.

Nemuin klien, rapih, wangi, dan persiapannya masya Allah. Eh, giliran ketemu Allah, amit-amit pakaiannya, ga ada persiapan, dan tidak segan-segan menunjukkan wajah dan fisik lelahnya. Ini namanya ga kenal sama Allah.
“Yang kedua,” saya teruskan. “Yang kedua, keluarin sedekahnya”.
Saya inget betul. Sekuriti itu tertawa. “Pak Ustadz, pegimana mau sedekah, hari gini aja nih, udah pada habis belanjaan. Hutang di warung juga terpaksa dibuka lagi,. Alias udah mulai ngambil dulu bayar belakangan”.
“Ah, ente nya aja kali yang kebanyakan beban. Emang gajinya berapa?”
“Satu koma tujuh, Pak ustadz”.
“Wuah, itu mah gede banget. Maaf ya, untuk ukuran sekuriti, yang orang sering sebut orang kecil, itu udah gede”.
“Yah, pan kudu bayar motor, bayar kontrakan, bayar susu anak, bayar ini bayar itu. Emang ga cukup Pak ustadz”.
“Itu kerja bisa gede, emang udah lama kerjanya?”
“Kerjanya sih udah tujuh taon. Tapi gede gaji bukan karena udah lama kerjanya. Saya ini kerjanya pagi siang sore malem, ustadz”.
“Koq bisa?”
“Ya, sebab saya tinggal di mess. Jadi dihitung sama bos pegimana gitu sampe ketemu angka 1,7jt”.
“Terus, kenapa masih kurang?”
“Ya itu, sebab saya punya tanggungan banyak”.
“Secara dunianya, lepas aja itu tanggungan. Kayak motor. Ngapain juga ente kredit motor? Kan ga perlu?”
“Pengen kayak orang-orang Pak Ustadz”.
“Ya susah kalo begitu mah. Pengen kayak orang-orang, motornya. Bukan ilmu dan ibadahnya. Bukan cara dan kebaikannya. Repot”.
Sekuriti ini nyengir. Emang ini motor kalo dilepas, dia punya 900 ribu. Rupanya angsuran motornya itu 900 ribu. Ga jelas tuh darimana dia nutupin kebutuhan dia yang lain. Kontrakan saja sudah 450 ribu sama air dan listrik. Kalo ngelihat keuangan model begini, ya nombok dah jadinya.

“Ya udah, udah keterlanjuran ya? Ok. Shalatnya gimana? Mau diubah?”
“Mau Ustadz. Saya benahin dah”.
“Bareng sama istri ya. Ajak dia. Jangan sendirian. Ibarat sendal, lakukan berdua. Makin cakep kalo anak-anak juga dikerahin.. Ikutan semuanya ngebenahin shalat”.
“Siap ustadz”.
“Tapi sedekahnya tetap kudu loh”.
“Yah Ustadz. Kan saya udah bilang, ga ada”.
“Sedekahin aja motornya. Kalo engga apa keq”.
“Jangan Ustadz. Saya sayang-sayang ini motor. Susah lagi belinya. Tabungan juga ga ada. Emas juga ga punya”.
Sekuriti ini berpikir, saya kehabisan akal untuk nembak dia. Tapi saya akan cari terus. Sebab tanggung. Kalo dia hanya betulin shalatnya saja, tapi sedekahnya tetap ga keluar, lama keajaiban itu akan muncul. Setidaknya menurut ilmu yang saya dapat. Kecuali Allah berkehendak lain. Ya lain soal itu mah.

Sebentar kemudian saya bilang sama ini sekuriti, “Kang, kalo saya unjukin bahwa situ bisa sedekah, yang besar lagi sedekahnya, situ mau percaya?”. Si sekuriti mengangguk. “Ok, kalo sudah saya tunjukkan, mau ngejalanin?”.
Sekuriti ini ngangguk lagi. “Selama saya bisa, saya akan jalanin,” katanya, manteb.
“Gajian bulan depan masih ada ga?”
“Masih. Kan belum bisa diambil?”
“Bisa. Dicoba dulu”.
“Entar bulan depan saya hidup pegimana?”
“Yakin ga sama Allah?”
“Yakin”.
“Ya kalo yakin, titik. Jangan koma. Jangan pake kalau”.
Sekuriti ini saya bimbing untuk kasbon. Untuk sedekah. Sedapetnya. Tapi usahakan semua. Supaya bisa signifikan besaran sedekahnya.Sehingga perubahannya berasa. Dia janji akan ngebenahin mati-matian
shalatnya. Termasuk dia akan polin shalat taubatnya, shalat hajatnya, shalat dhuha dan tahajjudnya. Dia juga janji akan rajinin di waktu senggang untuk baca al Qur’an. Perasaan udah lama banget dia emang ga lari kepada Allah. Shalat Jum’at aja nunggu komat, sebab dia sekuriti. Wah, susah dah. Dan itu dia aminin. Itulah barangkali yang sudah membuat Allah mengunci mati dirinya hanya menjadi sekuriti sekian tahun, padahal dia Sarjana Akuntansi!

Ya, rupanya dia ini Sarjana Akuntansi. Pantesan juga dia ga betah dengan posisinya sebagai sekuriti. Ga kena di hati. Ga sesuai sama rencana. Tapi ya begitu dah hidup.. Apa boleh buta, eh, apa boleh buat. Yang penting kerja dan ada gajinya. Bagi saya sendiri, ga mengapa punya banyak keinginan. Asal keinginan itu keinginan yang diperbolehkan, masih dalam batas-batas wajar. Dan ga apa-apa juga memimpikan sesuatu yang belom kesampaian sama kita. Asal apa? Asal kita barengin dengan peningkatan ibadah kita. Kayak sekarang ini, biarin aja harga barang pada naik. Ga usah kuatir. Ancem aja diri, agar mau menambah ibadah-ibadahnya. Jangan malah berleha-leha. Akhirnya hidup kemakan dengan tingginya harga,. Ga kebagian.

*******

Sekuriti ini kemudian maju ke atasannya, mau kasbon. Ketika ditanya buat apa? Dia nyengir ga jawab. Tapi ketika ditanya berapa? Dia jawab, Pol. Satu koma tujuh. Semuanya. “Mana bisa?” kata komandannya.

“Ya Pak, saya kan ga pernah kasbon. Ga pernah berani. Baru ini saya berani”.
Komandannya terus mengejar, buat apa? Akhirnya mau ga mau sekuriti ini jawab dengan menceritakan pertemuannya dengan saya. Singkat cerita, sekuriti ini direkomendasikan untuk ketemu langsung sama
ownernya ini pom bensin.. Katanya, kalau pake jalur formal, dapet kasbonan 30% aja belum tentu lolos cepet. Alhamdulillah, bos besarnya menyetujui. Sebab komandannya ini ikutan merayu, “Buat sedekah katanya Pak”, begitu kata komandannya.

Subhaanallaah, satu pom bensin itu menyaksikan perubahan ini. Sebab cerita si sekuriti ini sama komandannya, yang merupakan kisah pertemuannya dengan saya, menjadi kisah yang dinanti the end story nya. Termasuk dinanti oleh bos nya.

“Kita coba lihat, berubah ga tuh si sekuriti nasibnya”, begitu lah pemikiran kawan-kawannya yang tahu bahwa si sekuriti ini ingin berubah bersama Allah melalui jalan shalat dan sedekah.
Hari demi hari, sekuriti ini dilihat sama kawan-kawannya rajin betul shalatnya. Tepat waktu terus. Dan lumayan istiqamah ibadah-ibadah sunnahnya. Bos nya yang mengetahui hal ini, senang. Sebab tempat kerjanya jadi barokah dengan adanya orang yang mendadak jadi saleh begini. Apalagi kenyataannya
sisekuriti ga mengurangi kedisiplinan kerjaannya.. Malah tambah cerah mukanya.

Sekuriti ini mengaku dia cerah, sebab dia menunggu janjinya Allah. Dan dia tahu janji Allah pastilah datang. Begitu katanya, menantang ledekan kawan-kawannya yang pada mau ikutan rajin shalat dan sedekah, asal dengan catatan dia berhasil dulu.
Saya ketawa mendengar dan menuliskan kembali kisah ini. Bukan apa-apa, saya demen ama yang begini. Sebab insya Allah, pasti Allah tidak akan tinggal diam. Dan barangkali akan betul-betul mempercepat perubahan nasib si sekuriti. Supaya benar-benar menjadi tambahan uswatun hasanah bagi yang
belum punya iman. Dan saya pun tersenyum dengan keadaan ini, sebab Allah pasti tidak akan mempermalukannya juga, sebagaimana Allah tidak akan mempermalukan si sekuriti.

Suatu hari bos nya pernah berkata, “Kita lihatin nih dia. Kalo dia ga kasbon saja, berarti dia berhasil. Tapi kalo dia kasbon, maka kelihatannya dia gagal. Sebab buat apa sedekah 1 bulan gaji di depan yang diambil di muka, kalau kemudian kas bon. Percuma”.
Tapi subhaanallah, sampe akhir bulan berikutnya, si sekuriti ini ga kasbon. Berhasil kah?

Tunggu dulu. Kawan-kawannya ini ga melihat motor besarnya lagi. Jadi, tidak kasbonnya dia ini, sebab kata mereka barangkali aman sebab jual motor. Bukan dari keajaiban mendekati Allah.

Saatnya ngumpul dengan si bos, ditanyalah si sekuriti ini sesuatu urusan yang sesungguhnya adalah rahasia dirinya.
“Bener nih, ga kasbon? Udah akhir bulan loh. Yang lain bakalan gajian. Sedang situ kan udah diambil bulan kemaren”.
Sekuriti ini bilang tadinya sih dia udah siap-siap emang mau kasbon kalo ampe pertengahan bulan ini ga ada tanda-tanda. Tapi kemudian cerita si sekuriti ini benar-benar bikin bengong orang pada.
Sebab apa? Sebab kata si sekuriti, pasca dia benahin shalatnya, dan dia sedekah besar yang belum pernah dia lakukan seumur hidupnya, yakni hidupnya di bulan depan yang dia pertaruhkan, terjadi keajaiban. Di kampung, ada transaksi tanah, yang melibatkan dirinya. Padahal dirinya ga terlibat secara fisik. Sekedar memediasi saja lewat sms ke pembeli dan penjual. Katanya, dari transaksi ini, Allah persis mengganti 10x lipat.

Bahkan lebih. Dia sedekah 1,7jt gajinya. Tapi Allah mengaruniainya komisi penjualan tanah di kampungnya sebesar 17,5jt. Dan itu terjadi begitu cepat. Sampe-sampe bulan kemaren juga belum selesai. Masih tanggalan bulan kemaren,belum berganti bulan.

Kata si sekuriti, sadar kekuatannya ampe kayak gitu,akhirnya dia malu sama Allah. Motornya yang selama ini dia sayang-sayang, dia jual ! Uangnya melek-melek buat sedekah. Tuh motor dia pake buat ngeberangkatin
satu-satunya ibunya yang masih hidup. Subhaanallaah kan?

Itu jual motor, kurang. Sebab itu motor dijual cepat harganya ga nyampe 13 juta. Tapi dia tambahin 12 juta dari 17jt uang cash yang dia punya. Sehingga ibunya punya 25 juta. Tambahannya dari simpenan ibunya sendiri.
Si sekuriti masih bercerita, bahwa dia merasa aman dengan uang 5 juta lebihan transaksi. Dan dia merasa ga perlu lagi motor.Dengan uang ini, ia aman. Ga perlu kasbon.

Mendadak si bos itu yang kagum. Dia lalu kumpulin semua karyawannya,dan menyuruh si sekuriti ini bercerita tentang keberkahan yang dilaluinya selama 1 bulan setengah ini.

Apakah cukup sampe di situ perubahan yang trjadi pada diri si sekuriti?

Engga. Si sekuriti ini kemudian diketahui oleh owner pom bensin tersebut sebagai sarjana S1 Akuntansi. Lalu dia dimutasi di perusahaan si owner yang lain, dan dijadikan staff keuangan di sana.

Masya Allah, masya Allah, masya Allah. Berubah, berubah, berubah.

Saudara-saudaraku sekalian.. Cerita ini bukan sekedar cerita tentang Keajaiban Sedekah dan Shalat saja. Tapi soal tauhid. soal keyakinan dan iman seseorang kepada Allah, Tuhannya. Tauhid, keyakinan, dan imannya ini bekerja menggerakkan dia hingga mampu berbuat sesuatu. Tauhid yang menggerakkan!
Begitu saya mengistilahkan. Sekuriti ini mengenal Allah. Dan dia baru sedikit mengenal Allah. Tapi lihatlah, ilmu yang sedikit ini dipake sama dia, dan diyakini. Akhirnya? Jadi! Bekerja penuh buat perubahan dirinya,
buat perubahan hidupnya.

Subhaanallaah, masya Allah. Dan lihat juga cerita ini, seribu kali si sekuriti ini berhasil keluar sebagai pemenang, siapa kemudian yang mengikuti cerita ini? Kayaknya kawan-kawan sepom bensinnya pun belum tentu ada yang mengikuti jejak suksesnya si sekuriti ini. Barangkali cerita ini akan lebih dikenang sebagai sebuah cerita manis saja. Setelah itu, kembali lagi pada rutinitas dunia. Yah, barangkali tidak semua ditakdirkan menjadi manusia-manusia pembelajar. Pertanyaan ini juga layak juga diajukan kepada Peserta yang saat ini mengikuti esai ini? Apa yang ada di benak Saudara?

Biasa sajakah?
Atau mau bertanya, siapa sekuriti ini yang dimaksud? Di mana pom bensinnya?
Bisa kah kita bertemu dengan orang aslinya? Berdoa saja. Sebab kenyataannya juga buat saya tidak gampang menghadirkan testimoni aslinya. Semua orang punya prinsip hidup yang berbeda. Di antara semua peserta ada yang insya Allah saya yakin mengalami keajaiban-keajaiban dalam hidup ini. Sebagiannya
memilih diam saja, dan sebagiannya lagi memilih menceritakan ini kepada satu dua orang saja, dan hanya orang-orang tertentu saja yang memilih untuk benar-benar terbuka untuk dicontoh.

Dan memang bukan apa-apa, ketika sudah dipublish,memang tidak gampang buat seseorang menempatkan dirinya untuk menjadi contoh. Yang lebih penting buat kita sekarang ini, bagaimana kemudian kisah ini mengisnpirasikan kita semua untuk kemudian sama-sama mencontoh saja kisah ini. Kita ngebut sengebut2nya
menuju Allah. Yang merasa dosanya banyak, sudah, jangan terus-terusan meratapi dosanya. Kejar saja ampunan Allah dengan memperbanyak taubat dan istighfar, lalu mengejarnya dengan amal saleh. Persis seeperti yang kemaren-kemaren juga dijadikan statement esai penutup.

Kepada Allah semua kebenaran dan niat dikembalikan. Salam saya buat keluarga dan kawan-kawan di sekeliling saudara semua. Saya merapihkan tulisan ini di halaman parkir rumah sakit Harapan Kita.. Masih di dalam mobil. Sambil menunggu dunia terang. Insya Allah hari ini bayi saya, Muhammad Yusuf al Haafidz akan pulang ke rumah untuk yang pertama kalinya. Terima kasih banyak atas doa-doanya dan perhatiannya. Mudah-mudahan allah membalas amal baik saudara semua.

Dari semalam saya tulis esai ini. Tapi rampungnya sedikit sedikit. Ini juga tadinya bukan esai sekuriti ini yang mau saya jadikan tulisan. Tapi ya Allah jugalah yang menggerakkan tangan ini menulis. Semalam, file yang dibuka adalah tentang langkah konkrit untuk berubah. Lalu saya lampirkan kalimat pendahuluan. Siapa sangka, kalimat pendahuluan ini saja sudah 10 halaman, hampipr 11 halaman. Saya pikir, esai ini saja sudah kepanjangan. Jadi, ya sampe ketemu dah di esai berikutnya. Saya berhutang banyak kepada saudara
semua.. Di antaranya, saya jadi ikut belajar.

Semalam saya ikutan tarawih di pesantren Daarul Qur’an internasional. Sebuah pesantren yang dikemas secara modern dan internasional. Tapi tarawihnya dijejek 1 juz sekali tarawih. Masya Allah, semua yang terlibat, terlihat menikmati. Ga makmumnya, ga imam-imamnya, ga para tamu dan wali santri yang
ikut. Semua menikmati. Jika ada yang pengen ikutan tarawih 1 juz ini, silahkan datang saja langsung ya. Insya Allah saya usahakan ada. Sebab saya juga kebagian menjadi salah satu imam jaganya. Ya, kondisi-kondisi begini yang saya demen. Saya kurangin jadwal, tapi masih tetep bisa ngajar lewat KuliahOnline ini. Dan saya masih sempet mengkader ustadz-ustadz muda untuk diperjalankan ke seantero negeri.

Sementara saya akhirnya bisa mendampingi para santri dan guru-guru memimpin dan mengembangkan pesantren Daarul Qur’an ini. Ok, kelihatannya matahari sudah mulai kelihatan. Saya baru pulang juga langsung dari TPI. Siaran langsung jam 5 ba’da shubuh tadi. Istri saya meluncurnya dari rumah. Doakan
keluarga kami ya. Saya juga tiada henti mendoakan saudara dan jamaah semua… (Ust. YUSUF MANSUR).

Tdk Ada Sesuatu Musibahpun yg menimpa seseorang kecuali dgn izin Allah, dan barang siapa yg beriman kpd Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kpd hatinya, dan Allah Maha Mengetahui sgala sesuatu. QS 64:11 (At Taghaabun).

Posted in Islam | Tagged: , | 2 Comments »

Belajar nge-blog

Posted by rahmawulan on 16 December 2008

Assalamualaikum..
ternyata ga bisa tidur semaleman ada hikmahnya, minimal terbentuklah ni blog pribadi… mmh masih merangkak juga, blm familiar2 amat :).
Tentang isinya berharap ga terlalu private, biar bisa discuss or sharing n ga terbiasa juga curhat siy..
cuma pengen yang lebih bermanfaat aja n tentunya positif
aminnnnnn

Posted in Me | Leave a Comment »